Ahlan wa Sahlan

" Selamat Datang di Blog Manto Abu Ihsan,...Silahkan kunjungi juga ke www.mantoakg.alazka.org

Manto Abu Ihsan " Hadir untuk perubahan"

Manto Abu Ihsan " Hadir untuk perubahan"
H.Sumanto, M.Pd : " Siap membantu dalam kegiatan Motivation Building, Spiritual Power, Get Big Spirit and Character Building."

Wednesday, March 30, 2011

Bosan dan Futur Dalam Kehidupan Rumah Tangga

dakwatuna.com - Allah SWT telah mensyari’atkan pernikahan. Dan menjadikan sebagian dari tujuannya adalah pemenuhan berbagai keperluan jiwa, fisik, sosial dan ruhani. Pernikahan adalah sumber penumbuhan kesehatan jiwa dan fisik dan benteng penjaga berbagai penyakit jiwa, penyimpangan perilaku dan akhlaq.

Sebuah kewajaran bila kehidupan berumah tangga telah melewati 5 tahun mengalami masa futur, dapat pula kurang dari itu atau lebih. Tidak mengapa pula terjadi masa-masa bosan yang bersifat temporer dan sepintas lalu. Yang penting jangan berkepanjangan, dan jangan sampai menghancurkan kehidupan berumah tangga.



* Kebosanan Umum: yaitu kebosanan yang terjadi akibat rutinitas kehidupan sehari-hari
* Kebosanan Emosional: yaitu hilangnya rasa cinta kasih di antara suami istri.
* Kebosanan Seksual: Yaitu Menjalankan hubungan seksual seakan-akan merupakan sebuah kewajiban atau tidak ada pembaharuan di dalamnya.

Gejala dan Bahaya

Ada banyak dampak, tanda dan gejala adanya future dalam kehidupan berumah tangga, di antaranya:

1. Pengaduan istri bahwa suaminya tidak perhatian dan berpaling darinya, sering keluar dan begadang di luar rumah, memperlakukannya secara kasar, kering, tanpa penghargaan. Suami juga mengadu bahwa istrinya mengabaikannya dan beralasan karena factor anak, banyak meminta anggaran belanja, tidak berhias di hadapannya, dan pengaduan-pengaduan lainnya.
2. Future dan rutinitas dalam berbagai hubungan suami istri, diantaranya: future dalam hubungan emosional dan seksualitas
3. Antara suami dan istri merasa ada jarak dan barier psikologis, padahal keduanya hidup satu atap
4. Membesar-besarkan berbagai kesalahan, buruk sangka, buruk dalam menafsirkan ucapan dan perbuatan
5. Sering terjadi perbedaan pendapat, dan suara meninggi untuk urusan sepele.
6. GTM (Gerakan Tutup Mulut) di antara suami istri, minim atau tidak ada dialog di antara keduanya sama sekali.
7. Penderitaan pihak wanita lebih banyak, sehingga kita mendapatinya bolak balik ke klinik jiwa yang jarang sekali dimasuki oleh lelaki. Hal ini karena lelaki mempunyai berbagai cara untuk berekspresi dan mencari hiburan. Berbeda dengan perempuan yang tenggelam dalam problem dan deritanya. Hal ini melahirkan berbagai rasa sakit, cemas, mengeluh sakit kepala, sakit perut, tidak ceria, tidak mampu lagi menikmati hal-hal yang biasanya dia nikmati.
8. Demi meringankan rasa bosan atau problem rumah tangga dan seksualitas, sebagian suami atau istri lari ke cara-cara yang menyimpang, semisal narkotika dengan segala bentuknya, atau menjalin hubungan haram, atau suntuk kepada pekerjaan secara berlebihan.
9. Sebagian suami mencari istri kedua, atau ketiga atau keempat. Sebagian lainnya bersabar dan menanggung deritanya. Sebagian istri bersabar dan mencoba mensiasati urusannya. Sebagian lainnya berusaha mencari kompensasi atas kegalauannya dengan membeli berbagai kebutuhan sekunder, atau menyibukkan diri dengan anak, atau melakukan penyimpangan dalam berbagai bentuk dan tingkatannya.
10. Keluarga: suami istri dan anak-anak hidup dalam berbagai perasaan negatif.
11. Bisa berakibat terjadinya berbagai pengkhianatan suami istri
12. Bisa berakibat terjadinya perceraian

Sebab

Sebagaimana futur berakibat pada munculnya gejala atau problem yang lebih besar, future juga terjadi akibat satu atau beberapa problem yang bertumpuk. Di antara sebab-sebab terjadinya future dalam kehidupan rumah tangga adalah:

1. Memasuki kehidupan berumah tangga dengan berbagai prediksi dan obsesi ideal (jauh dari fakta). Bisa jadi suami atau istri tidak merasakan idealismenya, lalu ia hidup dalam kenyataan yang bisa jadi membuatnya kecewa berat, lalu merasa future, lalu meyakini bahwa kehidupan rumah tangganya telah gagal, dan bahwasanya solusinya adalah mengakhiri kehidupan rumah tersebut dengan perceraian.
2. Pengulangan dan rutinitas harian yang membosankan.
3. Masing-masing pihak tidak berusaha dengan sungguh-sungguh untuk meningkatkan level kehidupan rumah tangganya ke tingkat yang lebih baik, juga tidak sungguh-sungguh dalam mencari solusi atas setiap problem yang dihadapinya.
4. Kecurigaan dan kecemburuan secara berlebih dari salah satu suami atau istri, dan hal ini menanamkan bibit futur dalam hubungan di antara keduanya.
5. Bisa jadi sebagian penyakit fisik atau jiwa berakibat munculnya futur dengan segala bentuknya, misalnya: depresi, cemas dan schizophrenia atau split personality.
6. Hilangnya cinta kasih diantara suami dan istri dalam tempo yang lama.

Antisipasi dan Solusi

1. Penguatan hubungan dengan Allah SWT. Di antaranya, kebersamaan suami istri dalam berbagai aktivitas; seperti mengkhususkan waktu untuk melakukan wirid harian dalam menghafal Al-Qur’an, membaca istighfar, shalat sunah, bersedekah, umrah dan amal soleh lainnya.
2. Masing-masing pihak suami dan istri hendaklah merasa bertanggung jawab atas terjadinya futur di antara keduanya, karenanya, hendaklah masing-masing berperan dalam meng-’ilaj
3. Pihak istri perannya lebih besar dalam hal ini. Hendaklah ia memperbaharui dan mengembangkan cara memperlakukan suaminya, dalam melakukan sentuhan-sentuhan lembut dalam rumah, khususnya kamar tidur, masakan, penataan ruang dan perabot, menerapkan hobi-hobi baru, melakukan berbagai aktivitas keluarga di dalam rumah, refreshing keluarga, membuat berbagai kejutan, memberi hadiah secara periodik. Semua hal ini hendaklah suami juga melakukannya, sesuai dengan bidangnya.
4. Suami atau istri hendaklah mengambil inisiatif falam dialog dengan pihak lainnya, memunculkan tema untuk didialogkan. Hal ini membantu suami istri untuk melewati jurang yang muncul sebelum menganga lebar.
5. Hendaklah suami istri saling memahami, bagusnya semenjak awal pernikahan. Caranya, masing-masing berterus terang tentang apa yang disukai dan yang tidak disukai. Bersepakat bahwa masing-masing pihak akan berusaha memenuhi keperluan pihak lainnya, baik psikologis maupun fisik, seperti: menghargai, menghormati, saling menerima, khususnya saling menerima fisik, lalu menerjemahkan kesepakatan ini dalam bentuk perilaku dan ucapan … sepanjang kehidupan suami istri yang panjang, dengan seijin Allah.
6. Menghindari rutinitas dalam hubungan keluarga dan seks di antara suami istri
7. Hendaklah masing-masing suami dan istri mempelajari kemahiran berinteraksi dengan orang lain
8. Pengendalian diri saat emosi atau saat terjadi krisis
9. Kehidupan suami istri tidak lain adalah partnership dalam pemikiran, emosi dan fisik, dan semua kesertaan ini menjadikan kehidupan suami istri memiliki cita rasa yang khas yang menjauhkannya dari hantu kebosanan dan futur.

Oleh: Musyaffa Ahmad Rohim, Lc

Sumber: http://arb3.maktoob.com/vb/arb223219/

Tuesday, March 29, 2011

SILABUS MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN

MATA KULIAH METODOLOGI PENELITIAN MAHASISWA - STAISA JAKARTA.
BOBOT : 2 SKS
SILABUS DAN DAFTAR PUSTAKA
Dosen : SUmanto, M.Pd
SILABUS
I. ILMU PENGETAHUAN, METODE ILMIAH, PENELITIAN

II. DASAR-DASAR PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN
III.01 Pendahuluan
III.02 Penelitian Historis
III.03 Penelitian Deskriptif
III.04 Penelitian Perkembangan
III.05 Penelitian Korelasional
III.06 Penelitian Eksperimental
III.07 Penelitian Tindakan
IV. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN
SESSION 1
IV.01 Pemilihan Tema, Topik dan Judul Penelitian
IV.02 Identifikasi Kebutuhan Obyektif Penelitian
IV.03 Identifikasi, Pemilihan dan Perumusan Masalah Penelitian

SESSION 2
IV.04 Perumusan Tujuan dan Manfaat Penelitian
IV.05 Studi Pustaka/Telaah Teori
IV.06 Perumusan Hipotesis

SESSION 3
IV.07 Identifikasi Variabel dan Data Penelitian
IV.08 Pemilihan Alat Pengumpulan Data
IV.09 Perancangan Pengolahan Data

SESSION 4
IV.10 Metode Pengumpulan Data

SESSION 5
IV.11 Teknik Pengambilan Sampel Penelitian (Sampling)

SESSION 6
IV.12 Pengolahan dan Analisis data
IV.13 Penarikan Kesimpulan
IV.14 Pelaporan

V. METODOLOGI PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI (SUPLEMEN)

www.scribd.com/doc/4739915/METODOLOGI-PENELITIAN

DAFTAR PUSTAKA
1. Marzuki, 1989, Metodolgi Riset, Penerbit BPFE, Yogyakarta.
2. Nazir, 1988, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.
3. Singarimbun, M dan S. Efendi, 1989, Metode Penelitian Survei, Penerbit LP3ES, Jakarta.
4. Suryabrata, S., 1992, Metodologi Penelitian, CV Rajawali, Jakarta,
5. Sutrisno Hadi, 1976, Metodologi Riset, Jilid 1 dan 3, Andi Offset, Yogyakarta.
6. Wasito, H., 1992, Pengantar Metodologi Penelitian, Gramedia, Jakarta.
7. Dian Retno S, Ngatindriatun, 1996, Metodologi Penelitian, STMIK Dian Nuswantoro, Semarang.
8. Petunjuk Pengelolaan Penelitian di Dirjen DIKTI, 1994, Dikti, Jakarta.
9. Bambang Sudarmoyo, Landasan Metodologi Penelitian, Bahan Penataran Metodologi Penelitian,-.

Sunday, March 27, 2011

Dari memberi aku belajar. Dakwah itu memberi.

Dakwatuna.com –
Itulah tema diskusi kami bertiga pagi itu. Dimulai dari ocehanku tentang amanah yang tak kunjung habis, tentang tenaga yang kadang turun naik, tentang teman2 teman aktivis yang tak jua menyerah. Subhanallah. Pada akhirnya aku sampai pada kesimpulan bahwa ini pun shodaqoh kami.

Ya perjuangan ini adalah shodaqoh kami, infaq kami, yang kami yakini kebenaran janji_Nya atas orang yang bersedekah; 10 kali lipat bagi setiap 1 yang kami ikhlas kan. Subhanallah…..

Sering aku membaca kisah tentang shodaqoh, yang paling membuatku berkesan adalah kisah Ali r.a. yang pontang panting mencarikan fatimah sang istri yang sedang ngidam delima. Di pasar ini tak ada, di pasar situ tak ada di pasar mana-mana tak ada… hingga Ali menemukannya di suatu pasar yang sangat jauh dan itupun Cuma SATU!. Dibawalah pulang delima tersebut dengan membayangkan binar senyum sang istri tercinta. Namun ditengah jalan Ali di cegat oleh seorang pengemis yang meminta buah delimanya yang satu-satunya itu. Akhirnya TANPA PIKIR PANJANG Ali memberikannya kepada pengemis tersebut.

Sesampai dirumah Ali menjelaskan ihwal delima tersebut kepada sang istri, beruntung fatimah adalah wanita yang tinggi izzahnya, sehingga dengan ikhlas seraya mendaratkan egonya ia mengikhlaskan delima tersebut. Hingga beberapa saat setelah itu pintu rumah diketuk. Seorang lelaki dibalik pintu ternyata. Kemudian lelaki tersebut berkata wahai Ali ini adalah milikmu (seraya menyerahkan 9 buah delima), namun Ali ragu, sambil menghitung jumlahnya Ali berkata “bukan ini pasti bukan milikku” namun si lelaki asing tetap ngotot bahwa sembilan delima itu adalah milik Ali, demikian pula Ali tetap bersikukuh tidak mau menerimanya. Hingga si lelaki asing bertanya “apakah yang membuatmu tidak mau menerima pemberian ini?”. Ali menjawab “karena milikku pastilah sepuluh delima” lelaki itu kembali menjawab “ tetapi ini hanya sembilan” Ali menjawab “pasti ada sepuluh”. Akhirnya si lelaki menyerah dan mengambil satu buah delima dari sakunya seraya berkata kepada Ali “kau benar ada sepuluh delima yang seharusnya kau terima, tapi apa yang membuatmu begitu yakin?”. Ali menjawab “karena Allah telah berjanji untuk setiap shodaqoh yang ikhlas akan di balas sepuluh kali lipatnya”………
Subhanallah………..
Saking terkesannya dengan kisah itu, aku pernah mencoba bersedekah 1o ribu rupiah, hmmm pasti balasannya menggiurkan untuk ukuran anak kos seperti aku, 100 ribu gitu loh. Hingga beberapa hari kemudian aku menungu-nunggu….. berbulan….bertahun… tak lagi kuingat, karena kemudian aku mendapat materi liqo, ikhlas itu seperti pergi kebelakang yang tak kau cari lagi setelah kau buang….

Namun baru ku menyadari, Allah Yang Maha baik, Yang Maha tau, yang mana yang paling baik bagiku. Sering ketika berjalan sendirian atau naik motor aku hampir celaka. Dan celakanya, aku baru sadar beberapa waktu lalu, jangan-jangan balasan seratus ribu ku itu adalah dalam bentuk nafas yang masih ku hirup hari ini, bisa jadi sepulang kuliah tadi aku tertabrak dan tak selamat, atau dalam bentuk kemudahan-kemudahan lainnya seperti selalu dapat menyelesaikan tugas, selalu masih bisa makan teratur….

Allah…. Ampuni hamba…. Allah tau kalau memberiku uang 100 ribu aku tak kan tahan dengannya dalam waktu yang lama, maka Ia memberiku dalam bentuk lain, subhanallah…. Kerennya…..

Lain lagi cerita akhwat sebelahku, ia merasa begitu kesulitan dengan kuliah nya tahun ini, selain karena dia transferan dari universitas lain, dia harus bisa adaptasi dengan lingkungan baru dan tugas yang melebihi dosis minum obat sakit tipes.

Akhir-akhir ini dia merasa tak ada pelindung, “tabungan ku sudah habis” katanya. Sepertinya tugas2 yang ia terima begitu susahnya dan menyita waktu. Dulu di kampusnya yang lama dia adalah aktivis yang kemana2 agenda dakwah dibawa, asumsinya dia bershodaqoh dengan amalan2 dakwahnya (pelayanan kepada Allah). Namun ketika masa2 transfer yang sangat menyita waktu, dan akhirnya dia malah sempat vakum dari dakwah beberapa bulan ia merasa tak mempunyai cukup “tabungan” untuk mempermudah urusan2nya…. “dulu tugas ngebut semalam jadi dan nilai pun tak pernah mengecewakan, padahal amanah lagi gila-gilanya ehm, maksudnya lagi numpuk-numpuknya kaya cucian gitu” Akhwat itu meneruskan. Subhanallah ini adalah bentuk lain shodaqoh.

Dan benar saja memang aktivis dakwah selama yang ku tahu, sering sekali mempunyai agenda dakwah yang bentrok dengan akademiknya. Namun selalu saja turun pertolongan,. Dari mulai IJIN UAS UNTUK IKUT MUKTAMAR KELUAR JAWA hingga IJIN PRAKTEK SHOLAT DHUHA UNTUK IKUT DM3!!!, dari semula seperti akan sulit untuk meminta ijin kepada dosen yang bersangkutan, ia dengan segenap kepercayaan diri bahwa siapa yang menolong Allah, Allah akan menolongnya… and she made it!!!!

Aku sendiri selalu berusaha untuk menanamkan dalam hatiku bahwa secapek-capeknya dakwah ini, sesakit-sakitnya perjuangan ini, sejenuh-jenuhnya amal ini, kesemuanya hanyalah kembali kepadaku saja. Bisa jadi kerja kerasku ini adalah tabungan amal kebaikan ku di akhirat nanti, karena Allah tau, betapa banyak amalan buruk yang akan membuatku rugi kelak di akhirat… atau ini untuk meringankan kehidupanku didunia dengan mendapatkan banyak kemudahan yang non materi. Kadang pada suatu perjalanan aku membayangkan, mungkin ketika aku berhenti berdakwah maka selesai pula umurku, selesai pula kesehatanku…. Allah itu Bijaksana sekali yah… subhanallah jadi makin cinta sama Allah… T_T (terharu..).

Ya sudahlah, ku lupakan saja akhirnya shodaqoh 10 ribuku beberapa tahun lalu itu. Kukembalikan pada asalnya, bahwa Allah Yang paling tau mana yang paling baik bagiku, dan aku percaya dari sekian banyak penglihatan tentang hasil dakwah kami di dunia ini –yang kemudian kami namai ‘berhasil’ dan ‘kurang berhasil’ bahkan ‘tidak berhasil’ itu- aku hanya percaya tak ada yang sia-sia meski sebesar tai lalat kutu!!! (emang kutu punya tai lalat??)

…. Hingga akhirnya lantunan doa tak ada putusnya menjadi hiburanku dan kekuatanku.
“ya Muqollibal Quluub, tsabbit qobiy ‘alaa diinik” “ya Allah Yang Maha membolak balik hati, tetapkan hati kami atas agamaMu”…. Aminnnnn.

Ketika Kader Generasi Awal Menyempal

Semula, ia adalah satu dari empat orang. Empat orang yang menyadari bahwa negerinya berada di jalan yang salah. Ada penyimpangan besar. Maka, hari itu mereka saling berjanji. Berjanji untuk merahasiakan perkara besar, bahwa mereka hendak melakukan perubahan.

Peristiwa di hari itu kemudian dicatat sejarah. Saat semua orang-orang Makkah berkumpul di sekitar berhala dan berkorban untuk mereka, empat orang itu berkumpul di tempat terpisah, berkomitmen menjaga rahasia "perjuangan."

"Kita semua harus saling percaya dan menjaga rahasia ini," kata salah seorang dari mereka. "Ya!", jawab yang lainnya serempak.

Sejak peristiwa itu mereka mencari jalan masing-masing. Berusaha menemukan kebenaran. Bertualang mencari tauhid dan menghindari penyimpangan besar penduduk Makkah; kemusyrikan, khamr, pembunuhan bayi perempuan. Empat orang itu adalah Waraqah bin Naufal, Ubaidillah bin Jahsy, Utsman bin Al-Huwairits, dan Zaid bin 'Amr bin Naufal.

Sementara Waraqah menjadi Nasrani, Ubaidillah bin Jahsy masih kebingungan. Hingga tibalah masa diutusnya Muhammad sebagai Rasulullah. Demi mendapatkan keyakinan yang selama ini dicarinya, Ubaidillah bin Jahsy memeluk Islam. Menjadi kader generasi awal.

Pada tahun kelima kenabian, sejumlah sahabat hijrah ke Habasyah. Termasuk Ubaidillah bin Jahsy dan istrinya, Ramlah binti Abu Sufyan yang memiliki nama kuniyah Ummu Habibah. Di Habasyah, ketika kaum muslimin mendapatkan perlindungan, kondisinya aman, bebas dari siksaan dan intimidasi yang selama di Makkah selalu menghiasi dakwah, Ubaidillah bin Jahsy justru menyempal. Murtad. Keluar dari Islam. Pada akhirnya, ia meninggal sebagai seorang Nasrani.

Ubaidillah bin Jahsy. Kader generasi awal yang menyempal. Bukan kader biasa, ia hidup di bawah dakwah Rasulullah. Bertemu langsung dengan penutup para Nabi. Mendapatkan ajaran dari beliau. Bahkan merasakan pahit getirnya mempertahankan Islam di Makkah, bahkan berpisah dari tanah air menuju negeri seberang. Murtad.

Riwayat hidup Ubaidillah bin Jahsy mengajarkan kepada kita bahwa istiqamah itu memang sulit. Sangat sulit. Tidak ada jaminan bagi kita untuk terus isitiqamah. Durasi yang lama bersama dakwah tidak pula menjamin kita istiqamah. Realita ini seharusnya juga menyadarkan kita, bahwa sehebat apapun jamaah dakwah, tidak akan mampu menjami seluruh kadernya istiqamah. Sehebat apapun sistem kaderisasi, tetap ada peluang kader yang menyempal, termasuk kader generasi awal. Bukankah tidak ada jamaah yang lebih hebat dari generasi pertama umat ini, generasinya Rasulullah SAW dan para sahabat radhiyallaahu anhum?

Gerakan dakwah kontemporer juga mendapati fenomena yang sama. Yusuf Qardhawi mengisahkan perselisihan partai Al Wafd terhadap Ikhwanul Muslimin. Dalam bukunya, Aku dan Al-Ikhwan Al-Muslimin, Yusuf Qardahwi menceritakan bahwa dari perselisihan itu Partai Wafd menebar tipu daya terhadap Ikhwan, hingga berhasil mempengaruhi Ustadz Ahmad As-Sukari. Ahmad As-Sukari, yang sebelumnya adalah pendiri Ikhwanul Muslimin bersama Hasan Al-Banna, juga menjadi Sekjend Ikhwan, menyatakan keluar dari jamaah. Bukan hanya menyempal, As-Sukari lalu menyerang Ikhwan.

Harian Al-Wafd menyediakan ruangan khusus di halaman pertamanya sebagai media bagi As-Sukari untuk menyerang Ikhwan. Maka ia pun menulis “Bagaimana kekeliruan Hasan Al-Banna dalam Dakwah Ikhwanul Muslimin?”.

Mereka mengira tulisan dan pernyataan As-Sukari akan menghancurkan Ikhwan, memecah barisannya, menjadikan sebagian kader Ikhwan ikut menyempal. Ternyata, harapan mereka kandas. Ikhwan tetap kuat, kokoh, solid. "Namum kenyataannya", tulis Yusuf Qardhawi mengisahkan, "keluarnya As-Sukari dari barisan Ikhwan ibarat menarik sehelai rambut dari tepung. Tak ada yang menangisi kepergiannya, tak ada hati yang peduli merindukannya. Para Ikhwan hanya menyayangkan apa yang ia tulis di media massa tersebut."

Apa yang terjadi pada Ubaidillah bin Jahsy, bahkan apa yang terjadi pada As-Sukari bisa saja menimpa seluruh jamaah dakwah di bumi manapun dan periode sejarah kapan pun. Karenanya Rasulullah mengajarkan doa kepada kita agar tetap istiqamah di jalan-Nya: Allaahumma yaa muqallibal quluub, tsabbit qalbii 'alaa diinik (Ya Allah, Dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku di atas agamamu). Wallaahu a'lam bish shawab. [Muchlisin]

Thursday, March 24, 2011

KETIKA BADAI MENGHANTAM PERAHU KAMI


Berlayar mengarungi samudera, jangan berharap kau kan tiba di pulau tujuan tanpa cobaan mendera. Sebelum layar dibentangkan, inilah yang harus terpatri dalam diri menjadi kesadaran. Bahwa berbagai keindahan dari sebuah pelayaran panjang dan kenikmatan di pulau tujuan, berbanding lurus dengan besarnya tantangan yang menghadang. Tak kan pernah kau dapatkan indahnya pemandangan angkasa menjulang di tengah samudera luas membentang, selagi kau masih takut menembus hempasan gelombang. Ini bukan sekedar resiko perjalanan, tapi tlah menjadi aksioma tak terbantahkan.

Di sini, di perahu ini, kita sedang merangkai keutuhan dan persaudaraan, kesetiaan dan keteguhan, apapun posisi dan kedudukan. Karena kita telah memiliki tujuan, harapan dan mimpi yang sama ingin diwujudkan. Namun, kita tidak pernah menafikan adanya kesalahan, kelalaian dan kekhilafan, bahkan juga kejenuhan, kekecewaan, kemarahan, hingga silang sengketa yang tak terhindarkan. Itu wajar belaka, karena memang tidak satu pun di antara kita yang mengaku tiada cela tiada dosa. Namun kesamaan tujuan, mimpi dan khayalan, kan segera menyatukan, meluruskan langkah ke depan, menghapus resah dan kemarahan, berganti semangat yang terbarukan. Karenanya, kita sambut gembira setiap arahan, nasehat dan pesan-pesan yang dapat menguatkan serta menyatukan, sekeras apapun. Tapi, fitnah yang memecah barisan, tuduhan yang memojokkan, umpatan dan celaan yang menjatuhkan, serta aib yang dibeberkan, apalagi tindakan melobangi perahu agar kandas atau tenggelam, tidak pernah dapat kami terima, baik secara logika apalagi perasaan. Bagaimanapun, kami bukan batu yang diam diketuk palu.

Di sini, di perahu ini, kita sedang menjadikan badai dan gelombang sebagai ujian kejujuran, sarana muhasabah untuk memperteguh perjuangan, juga sarana belajar menjaga komitmen atas kesepakatan yang tlah dinyatakan. Karenanya, alih-alih badai ini menceraiberaikan atau meluluhlantakkan, justeru dia menjadi moment paling tepat untuk semakin rekat, melupakan kesalahpahaman yang sempat menimbulkan sekat. Mereka di kejauhan, boleh jadi bersorak sorai kegirangan ketika kita terombang ambing di tengah gelombang, berharap satu persatu dari kita tenggelam menjemput ajal menjelang. Tapi tahukah mereka? Justeru saat ini kami rasakan kehangatan tangan saudara kami yang erat saling berpegangan, justeru saat ini kami rasakan kekhusyuan doa-doa untuk keselamatan dan persatuan, justeru saat ini kami semakin yakin bahwa seleksi kejujuran memang harus lewat ujian, justeru saat ini kami jadi dapat membedakan mana nasehat dan mana dendam kesumat, mana masukan bermanfaat dan mana makar jahat, mana senyum tulus persaudaraan dan mana senyum sinis permusuhan.

Di sini, di perahu ini, justeru di tengah badai gelombang, kita jadi semakin mengerti pentingnya nakhoda yang memimpin dan mengendalikan, juga semakin menyadari pentingnya syura untuk mengambil keputusan, lalu pentingnya belajar menerima keputusan setelah disyurakan. Adanya kepemimpinan dan syura memang memberatkan, karena proses jadi panjang, langkah-langkah jadi terhalang aturan, keinginan sering tertunda menunggu keputusan. Tapi ini tidak dapat kita hindari, karena kita tidak berlayar sendiri, bergerak sendiri, mengambil keputusan sendiri dan menanggung resiko sendiri. Justeru karena kita berlayar bersama, maka kepemimpinan dan syura mutlak harus ada. Kepemimpinan memang bukan nabi yang maksum dan mendapatkan legalitas wahyu dalam setiap kebijakan, kesalahanpun bukan sebuah kemustahilan meski tidak kita anggap kebenaran. Tapi kepemimpinan yang dibangun oleh syura, telah memenuhi syarat untuk disikapi penuh penghormatan dan ketaatan, sepanjang tidak ada ajakan kemaksiatan. Sebagian orang boleh jadi mengatakan ini sikap taklid buta, kita katakan,
'Inilah komitmen kita!' Sebagian lagi katanya merasa kasihan dengan anak buah yang tidak mengerti banyak persoalan dan hanya ikut ketentuan, kita katakan,
'Kasihanilah dirimu yang sering menghasut tanpa perasaan!'

Di sini, di perahu ini, ketika badai menghantam dari kiri dan kanan, depan dan belakang, teringat perkataan para shahabat dalam sebuah peperangan, tatkala musuh dari luar datang menyerang dan orang dekat menelikung dari belakang,

'Inilah yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya' (QS. Al-Ahzab: 22)

Ibnu Katsir menjelaskan,
"Maksudnya, inilah janji Allah dan Rasul-Nya berupa ujian dan cobaan, pertanda kian dekatnya kemenangan."

Riyadh, Rabiul Tsani 1432 H.

Abdullah Haidir

Wednesday, March 16, 2011

Tujuh Kiat Sukses


Orang sukses adalah orang yang terus mencoba, meskipun telah mengalami banyak kegagalan. Ia memandang kehidupan sebagai peluang untuk mencapai kesuksesan. Itulah kira-kira kesimpulan dari penelitian selama 40 tahun terhadap orang-orang sukses. Yang dicoba ditemukan dari mereka adalah bagaimana dan mengapa mereka tergerak untuk menjadi teratas di bidang masing-masing, dari olah raga, pendidikan, hingga pasar modal.

Apa sebenarnya yang mereka ketahui dan lakukan untuk menjadi sukses ?
Berikut ada tujuh hal yang dilakukan mereka dalam meraih sukses:

1. Orang sukses mau mengambil risiko. Mereka berupaya untuk mencapai target, melakukan penghematan, membangun relasi dengan banyak orang, dan gesit mencoba sesuatu yang baru guna mengikuti perkembangan zaman. David C. McClelland, seorang guru besar yang mendalami perjalanan orang-orang sukses serta telah melakukan perjalanan ke banyak negara dan melatih pengusaha kecil, menyatakan cara menjadi pengusaha kecil sukses adalah dengan menjadi pengambil risiko moderat; yang mau terus mengambil risiko untuk meraih sukses.

2. Orang sukses percaya diri dan merasakan bahwa mereka berbuat sesuatu untuk dunia. Mereka memandang sebuah dunia yang besar dan ingin memainkan peranan penting di dalamnya. Mereka tetap bekerja sesuai keterampilan mereka, sambil tetap menyadari bahwa keterampilan inti memberi nilai kepada keterampilan lainnya. Mereka juga sadar, karya terbaik akan menghasilkan kompensasi bagi mereka.

3. Orang sukses menikmati apa yang sedang mereka lakukan. Mereka mampu melihat pekerjaan sebagai kesenangan; mereka memilih bekerja di mana mereka dapat unggul. Orang sukses menyukai tantangan; mereka menikmati pencapaian puncak permainan mereka, apakah di pekerjaan, lapangan tenis atau lapangan golf.

4. Orang sukses adalah pelajar seumur hidup. Mereka menyadari, pendidikan tak pernah berakhir tapi dimulai di setiap tingkatan kehidupan dan terus berlanjut hingga akhir kehidupan. Pendidikan tidak terbatas di ruang kelas; artinya mencoba ide baru, membaca buku, surat kabar, majalah, dan menggunakan Internet merupakan bentuk pendidikan pula. Karena itu, tetaplah mengalir sesuai perubahan ketertarikan dan kemampuan Sobat, dan nikmati perubahan. Ini akan membantu Sobat tumbuh dan merasakan lebih percaya diri.

5. Orang sukses berpandangan positif terhadap apa yang dapat mereka kerjakan, dan ini meluas pada hal-hal lain. Mereka percaya gelas itu setengah penuh dan bukan setengah kosong. Mereka menanamkan semangat pada diri sendiri dan dapat membayangkan diri bagaimana mereka berhasil menyelesaikan suatu tugas sulit atau mencapai penghargaan tertinggi. Orang sukses berbuat bagaikan pelatih bagi orang lain, dengan menyuguhkan pesan-pesan positif dalam kehidupan sehari-hari. Mereka senang melihat orang lain membuat tonggak sejarah dalam kehidupan mereka.

6. Orang sukses punya banyak cara untuk memotivasi diri sendiri sehingga dapat terus berkarya lebih baik dari yang lain. Ada yang dengan cara melakukan beberapa pekerjaan setiap hari pada bidang berbeda. Seorang pria setengah baya memotivasi dirinya sendiri dengan mencoba mendapatkan lebih banyak uang daripada kakaknya. Seorang wanita berusia 29 tahun menjadi perawat top untuk menunjukkan kepada bekas gurunya bahwa dia memiliki keterampilan dan kecerdasan memadai untuk mencapai profesi itu.

7. Orang sukses menyelesaikan tugas tidak dengan setengah-setengah, dan mereka menggunakan cara kreatif dalam meraih sukses. Meski mungkin membutuhkan waktu lebih lama, mereka akhirnya melampaui garis finish. Mereka manfaatkan waktu dengan baik dalam mensinergikan kemampuan fisik dan mental untuk mencapai sukses.

Rasanya, Sobat bisa juga mencoba. Siapa tahu Sobat pun mampu mengikuti jejak mereka.
(disadur dari : WWM/William J. Bond/Gde /IS)

Tuesday, March 15, 2011

Wahai Sahabat kita tidak berpisah,..

“Teruntuk sahabatku yang sedang belajar di JEPANG ...”

Sahabat bukanlah MATEMATIKA yang dapat di hitung nilainya…
Bukan Ekonomi yang merupakan MATERI…
Bukan juga PKn yang di tuntut oleh ilmu…
Tapi sahabat adalah SEJARAH yang dapat di kenang sepanjang masa

Persegi punya 4 titik,,,
Segitiga punya 3 titik,,,
Garis punya titik awal dan titik akhir,,,
Tapi persahabatan kita seperti Lingkaran yang tidak mempunyai titik awal dan akhir…!!!

Aq mungkin bukan teman yang “sempurna” yang kamu cari…
Bukan juga yang “terbaik” di antara semua’a…
Tapi, satu yang pasti…
aku salah satu teman yang akan selalu “Mengingatmu”…

Milikilah sebuah “hati” yang takkan pernah membenci…
Sebuah “senyuman” yang takkan pernah pudar…
Sebuah “sentuhan” yang takkan pernah menyakiti,,,
Sebuah “cinta” yang takkan pernah pindah ke lain hati…
Dan sebuah “Persahabatan” yang takkan pernah saling mengkhianati….

Sendiri bukan berarti sepi…
Bersama belum tentu bahagia,,,
Cinta belum tentu indah…
Menangis belum tentu juga sedih…
Berpisah jangan di sesali,,,
Tapi, berpisah dengan “sahabat” itulah takdir Ilahi….!!!!

Semoga engkau Bahagia disisi-Nya,...
Engkau dapatkan kebahagiaan sejati,..
Engkau raih mimpi, dengan bersanding dengan sang kekasih sejati,..
Selamat jalan sahabatku,...
Semoga kita ketemu di sisi Ilahi,..

Monday, March 14, 2011

KUNCI JAWABAN SIMULASI UN ERLANGGA TH 2011 MATEMATIKA IPS

PAKET 01
1.      B
2.      E
3.      E
4.      A
5.      E
6.      C
7.      C
8.      B
9.      A
10.  B
11.  C
12.  E
13.  A
14.  B
15.  C
16.  C
17.  D
18.  E
19.  E
20.  B
21.  C
22.  D
23.  D
24.  E
25.  B
26.  D
27.  A
28.  C
29.  B
30.  C
31.  C
32.  E
33.  B
34.  D
35.  E
36.  B
37.  B
38.  D
39.  E
40.  E

PAKET 02
1.      A
2.      D
3.      E
4.      D
5.      A
6.      C
7.      E
8.      D
9.      A
10.  A
11.  C
12.  D
13.  A
14.  D
15.  C
16.  C
17.  D
18.  B
19.  E
20.  B
21.  E
22.  D
23.  B
24.  E
25.  C
26.  D
27.  B
28.  E
29.  A
30.  C
31.  B
32.  D
33.  C
34.  C
35.  E
36.  B
37.  D
38.  A
39.  B
40.  C

PAKET 03
1.      C
2.      D
3.      D
4.      C
5.      C
6.      A
7.      C
8.      B
9.      A
10.  D
11.  E
12.  C
13.  B
14.  C
15.  D
16.  A
17.  B
18.  C
19.  D
20.  B
21.  B
22.  A
23.  C
24.  C
25.  C
26.  B
27.  A
28.  A
29.  B
30.  C
31.  A
32.  D
33.  B
34.  E
35.  A
36.  D
37.  C
38.  E
39.  C
40.  C

PAKET 04
1.      C
2.      E
3.      E
4.      C
5.      B
6.      B
7.      A
8.      A
9.      B
10.  E
11.  E
12.  D
13.  A
14.  E
15.  A
16.  D
17.  B
18.  D
19.  A
20.  E
21.  B
22.  B
23.  D
24.  A
25.  D
26.  A
27.  D
28.  D
29.  E
30.  C
31.  D
32.  D
33.  E
34.  B
35.  E
36.  D
37.  A
38.  B
39.  C
40.  D

PAKET 05
1.      C
2.      B
3.      A
4.      E
5.      C
6.      E
7.      E
8.      E
9.      A
10.  B
11.  D
12.  B
13.  D
14.  D
15.  D
16.  E
17.  A
18.  C
19.  E
20.  D
21.  E
22.  D
23.  B
24.  E
25.  C
26.  D
27.  A
28.  E
29.  B
30.  C
31.  C
32.  D
33.  C
34.  C
35.  E
36.  B
37.  B
38.  A
39. D
40. B

KUNCI SOAL GEOGRAFI Simulasi UN Erlangga

Paket 01
1.         B
2.         C
3.         B
4.         C
5.         D
6.         A
7.         C
8.         D
9.         A
10.     A
11.     A
12.     D
13.     B
14.     A
15.     E
16.     A
17.     D
18.     D
19.     B
20.     C
21.     E
22.     D
23.     E
24.     C
25.     D
26.     E
27.     A
28.     D
29.     B
30.     B
31.     B
32.     B
33.     A
34.     A
35.     B
36.     B
37.     B
38.     B
39.     B
40.     D
41.     B
42.     D
43.     E
44.     C
45.     E
46.     B
47.     C
48.     D
49.     C
50.     D

Paket 02
1.         C
2.         B
3.         B
4.         A
5.         E
6.         A
7.         A
8.         C
9.         B
10.     E
11.     A
12.     C
13.     D
14.     C
15.     E
16.     B
17.     A
18.     C
19.     E
20.     B
21.     A
22.     D
23.     D
24.     B
25.     A
26.     A
27.     D
28.     D
29.     C
30.     D
31.     B
32.     B
33.     B
34.     D
35.     C
36.     E
37.     D
38.     C
39.     A
40.     C
41.     C
42.     D
43.     A
44.     A
45.     C
46.     C
47.     C
48.     A
49.     E
50.     E

Paket 03
1.         D
2.         C
3.         B
4.         D
5.         B
6.         B
7.         E
8.         A
9.         C
10.     D
11.     E
12.     A
13.     C
14.     B
15.     C
16.     A
17.     C
18.     B
19.     D
20.     A
21.     A
22.     B
23.     C
24.     A
25.     A
26.     A
27.     A
28.     D
29.     C
30.     A
31.     A
32.     E
33.     D
34.     A
35.     E
36.     C
37.     E
38.     E
39.     B
40.     C
41.     B
42.     A
43.     E
44.     E
45.     B
46.     B
47.     C
48.     C
49.     E
50.     C

Pket 04
1.         B
2.         E
3.         B
4.         A
5.         A
6.         E
7.         D
8.         C
9.         B
10.     C
11.     D
12.     C
13.     C
14.     C
15.     C
16.     B
17.     E
18.     C
19.     E
20.     D
21.     A
22.     B
23.     C
24.     A
25.     B
26.     B
27.     D
28.     E
29.     C
30.     B
31.     A
32.     D
33.     B
34.     B
35.     B
36.     E
37.     D
38.     D
39.     C
40.     E
41.     B
42.     D
43.     D
44.     B
45.     C
46.     E
47.     E
48.     D
49.     D
50.    A

Paket 05
1.         C
2.         E
3.         D
4.         A
5.         B
6.         C
7.         B
8.         D
9.         E
10.     B
11.     B
12.     C
13.     A
14.     A
15.     B
16.     A
17.     E
18.     C
19.     D
20.     B
21.     C
22.     E
23.     B
24.     A
25.     C
26.     B
27.     D
28.     B
29.     A
30.     D
31.     B
32.     A
33.     B
34.     E
35.     C
36.     C
37.     B
38.     B
39.     D
40 B
41 A
42 D
43 B
44 C
45 A
46 A
47 B
48 D
49 B
50 E
 

Matematika itu Asyik, lho,...?


Sempoa (abacus) adalah salah satu teknik berhitung cepat yang sangat mengagumkan. Selesai soal dibacakan, selesai juga proses perhitungan. Kita tinggal membaca hasil perhitungan tersebut pada sempoa. Bila sudah mahir mental aritmetika, kita tinggal membaca jawaban tersebut pada mental imajinasi kita.
Kumon adalah pendekatan yang berbeda. Kumon merupakan pendekatan pembelajaran cepat matematika. Tetapi isi matematikanya sendiri mirip dengan konsep matematika yang kita kenal selama ini. Metode Kumon mengandalkan pada pengulangan dan kemahiran. Dengan cara ini, (anak-anak) kita menjadi lebih mudah belajar matematika.
Jarimatika menampilkan beberapa variasi menarik dari teknik sempoa. Jarimatika mengelaborasi 10 jari kita untuk menggantikan peran sempoa. Terdapat beberapa trik khusus yang menarik memanfaatkan jari-jari kita.
Sakamoto, saya kenal pada awalnya sebagai pendekatan geometri kepada berbagai konsep matematika. Dengan pendekatan geometri, matematika menjadi lebih tervisualisasikan. Bukankah satu gambar bermakna seribu kata?
APIQ saya dirikan untuk memanfaatkan berbagai keunggulan teknik berhitung cepat. Dari sempoa kami belajar betapa petingya alat peraga fisik. APIQ memfasilitasi siswa dengan berbagai macam mainan fisik matematika seperti Onde Milenium, Kartu Milenium, Super Marble, dan lain-lain. Tentu saja setelah asyik bermain secara fisik, anak-anak akan menyerap konsep matematikanya secara mental.
Dari Kumon kita belajar betapa pentingnya pendekatan bertahap dalam matematika. APIQ memfasilitasi siswa dengan pendekatan bertahap mulai dari anak mengenal angka (bilangan) sampai menguasai kalkulus. Program ini menjadi perkerjaan besar bagi kami di APIQ.
Jarimatika memberi pelajaran pada kita bahwa yang sederhana dapat menjadi sesuatu yang sangat menarik. APIQ memperkaya diri dengan berbagai trik menggunakan jari.
Visualisasi geometri lebih kita tekankan lagi setelah mengenal Sakamoto. Tetapi APIQ melangkah lebih jauh dari sekedar visualisasi. APIQ mengembangkan mainan alat peraga khusus untuk berbagai konsep matematika penting. Untuk pecahan, APIQ mengembangkan mainan lingkaran milenium. Untuk luas, keliling, volume APIQ mengembangkan dadu milenium.
Kami mempercayai:
Gambar bermakna seribu kata
Peraga bermakna seribu gambar
Kita sempat agak ragu-ragu. Mengapa repot-repot belajar berhitung cepat? Bukankah sudah ada kalkulator? Bukankah sudah ada komputer?
Berhitung cepat bukan berarti tidak boleh menggunakan kalkulator. Pun bukan berarti tidak boleh memanfaatkan komputer. Orang yang ahli menggunakan kalkulator dan komputer juga tidak dilarang belajar berhitung cepat. Jadi, kita tidak perlu mempertentangkan berhitung cepat dengan mesin hitung cepat.
Banyak manfaat dari belajar berhitung cepat. Salah satu manfaat terpenting adalah menjadi lebih kreatif. Orang yang memiliki banyak koleksi teknik berhitung cepat akan selalu terbuka pada ide-ide kreatif baru. Tokoh-tokoh besar dunia banyak yang menggemari permainan berhitung cepat.
Gauss, tokoh besar matematika, terkenal sebagai orang yang mengatakan:
”Mathematic is queen of science. And queen of mathematic is arithmetic.”
“Matematika adalah ratu ilmu pengetahuan. Dan ratu matematika adalah aritmetika.”
Anda yang pernah mempelajari matematika perguruan tinggi pasti mengenal Gauss. Apalagi Anda yang belajar di teknik elektro atau fisika pasti banyak mempelajari teori Gauss. Khususnya ketika mempelajari teori medan.
Gauss terkenal sebagai kalkulator berjalan – mesin hitung berjalan. Ia dapat melakukan perhitungan cepat hanya dalam kepala. Tanpa alat bantu apa pun. Gauss mengejutkan orang-orang di sekitarnya, bahkan gurunya, ketika menyelesaikan sebuah perhitungan hanya beberapa detik. Sementara orang-orang pada umumnya membutuhkan waktu lebih dari setengah jam.
Richard Feynman adalah peraih nobel fisika yang menggemaskan. Feynman memiliki hobi terus memainkan angka-angka. Ia dikenal juga sebagai kalkulator berjalan. Bahkan ia bisa menghitung nila log 2 sampai ketelitian 7 digit di belakang koma hanya dalam beberapa detik. Ketika ditanya oleh orang-orang bagaimana cara melakukannya, Feynman menjawab, ”Saya telah menghafalnya semalam.” Itulah gaya Feynman.

Kunci Jawaban Bahasa Inggris Simulasi UN SMA Erlangga

PAKET 01

1. A 16. E 31.E 46.E
2. E 17. A 32.C 47.A
3. D 18. D 33.E 48.D
4. C 19. A 34.E 49.D
5. C 20. A 35.E 50.B
6. B 21. C 36.A
7. D 22. A 37.A
8. D 23. E 38.A
9. C 24. B 39.C
10.C 25. E 40.A
11.B 26. A 41.A
12.D 27. E 42.D
13.B 28.   A 43.   E
14.E 29.   A 44.   C
15.D 30.   E 45.   B

PAKET 02

1. B 16.   B 31.   E 46.   D
2.    E 17.   C 32.   A 47.   A
3.   E 18.   D 33.   B 48.   E
4.    D 19.   A 34.   D 49.   A
5.    D 20.   A 35.   E 50.   C
6.    A 21.   D 36.   C
7.    B 22.   E 37.   C
8.    C 23.   D 38.   D
9.    B 24.   E 39.   D
10.   B 25.   B 40.   A
11.   C 26.   E 41.   C
12.   A 27.   B 42.   C
13.   C 28.   A 43.   B
14.   D 29.   C 44.   A
15.   B 30.   D 45.   E

PAKET 03

1.    B 16.   E 31.   A 46.   B
2.    E 17.   E 32.   C 47.   D
3.    C 18.   C 33.   D 48.   A
4.    B 19.   B 34.   A 49.   A
5.    E 20.   A 35.   C 50.   E
6.    B 21.   C 36.   E
7.    B 22.   A 37.   D
8.    D 23.   A 38.   E
9.    A 24.   B 39.   E
10.   B 25.   B 40.   E
11.   A 26.   E 41.   C
12.   A 27.   A 42.   B
13.   A 28.   C 43.   B
14.   E 29.   B 44.   B
15.   B 30.   C 45.   C

PAKET 04

1.    B 16.   D 31.   B 46.   C
2.    D 17.   C 32.   E 47.   B
3.    C 18.   B 33.   E 48.   D
4.    A 19.   E 34.   E 49.   D
5.    E 20.   C 35.   C 50.   B
6.    B 21.   B 36.   A
7.    D 22.   D 37.   D
8.    E 23.   B 38.   E
9.    A 24.   D 39.   A
10.   B 25.   C 40.   D
11.   C 26.   E 41.   B
12.   D 27.   D 42.   C
13.   B 28.   A 43.   D
14.   D 29.   C 44.   C
15.   D 30.   B 45.   B


PAKET 05

1.    B 16.   C 31.   A 46.   A
2.    D 17.   A 32.   B 47.   A
3.    D 18.   B 33.   D 48.   E
4.    C 19.   B 34.   E 49.   A
5.   C 20.   D 35.   D 50.   B
6.    A 21.   E 36.   A
7.    E 22.   D 37.   D
8.    C 23.   E 38.   D
9.    D 24.   B 39.   C
10.   E 25.   C 40.   C
11.   C 26.   B 41.   E
12.   D 27.   B 42.   E
13.   C 28.   A 43.   C
14.   D 29.   E 44.   E
15.   B 30.   B 45.   E

Kunci Biologi soal Simulasi UN Erlangga

Paket Soal 01
1 D 11 C 21 D 31 E
2 B 12 D 22 C 32 B
3 A 13 D 23 D 33 B
4 C 14 D 24 E 34 B
5 B 15 A 25 E 35 E
6 A 16 E 26 A 36 C
7 B 17 B 27 A 37 C
8 C 18 A 28 D 38 C
9 D 19 E 29 E 39 A
10 E 20 E 30 B 40 C

Paket 02
1 A 11 D 21 E 31 B
2 E 12 C 22 A 32 C
3 D 13 A 23 A 33 E
4 C 14 E 24 B 34 D
5 B 15 A 25 A 35 A
6 C 16 B 26 C 36 E
7 D 17 C 27 D 37 C
8 A 18 D 28 B 38 B
9 A 19 C 29 D 39 A
10 E 20 C 30 C 40 C

Paket 03
1 A 11 C 21 D 31 E
2 D 12 B 22 E 32 A
3 D 13 A 23 D 33 C
4 A 14 E 24 C 34 D
5 B 15 E 25 A 35 D
6 B 16 D 26 E 36 E
7 C 17 C 27 E 37 C
8 C 18 A 28 C 38 A
9 D 19 B 29 B 39 C
10 B 20 C 30 A 40 B

Paket 04
1 C 11 C 21 D 31 B
2 E 12 B 22 A 32 B
3 A 13 E 23 A 33 C
4 B 14 A 24 A 34 E
5 B 15 B 25 B 35 A
6 E 16 A 26 D 36 D
7 B 17 B 27 C 37 D
8 C 18 C 28 E 38 E
9 C 19 E 29 D 39 C
10 D 20 B 30 A 40 E

Paket 05
1 D 11 C 21 E 31 D
2 D 12 B 22 B 32 E
3 A 13 C 23 E 33 C
4 A 14 B 24 A 34 B
5 B 15 C 25 D 35 E
6 A 16 D 26 C 36 D
7 A 17 D 27 B 37 A
8 C 18 B 28 C 38 B
9 A 19 C 29 D 39 B
10 B 20 C 30 A 40 D

Sunday, March 13, 2011

Nilai UTS Kelas XII - IPA Bag-2

NILAI UTS MATEMATIKA KELAS XII IPA SMAI ALAZKA SEMESTER 2

No. Nama (Nilai - UTS1) (Nilai - UTS2)
1 AGHNIA TASYA (7.75) (6.67)
2 ALDILA ARDINE (8.25) (6.30)
3 ANDIKA ADHI PRADANA (3.75) (7.40)
4 ARDHI HAEKAL A. (6.25) (6.30)
5 ARDI SATIAMULYANA (6.25) (6.30)
6 AYU PUSPITA SARI (7.25) (9.25)
7 CHANDRA DEWI ("-") (6.67)
8 CONITA LUTFIA (7.50) (6.25)
9 DELVIN ALFARINO (8.50) (7.75)
10 DIAH AYU PERTIWI (4.25) (4.80)
11 DIATRI LUKITA PRASETYANINGSIH ("-") (6.67)
12 FIRDA NURVARADITA (8.50) (9.25)
13 LENNY PURNAMA SARI (8.25) (8.12)
14 MEIDY MANENDA DHARMA (8.00) (7.75)
15 MUFIEDAH (6.00) (3.70)
16 MUHAMMAD FAIS S.I. (7.00) ("-")
17 MUHAMMAD PURI ANDAMAS (7.75) (5.25)
18 NADIA ALVIANA (7.50) (6.67)
19 NAILY HOLIDIAH (6.50) (6.67)
20 RIZKY ANUGRAH PUTRA (7.75) ("-")
21 VIVI IMANSARI (8.25) (9.00)
22 YUDHA MAULANA (6.00) (3.70)
23 YUDHA PARWIRADIRJA (6.25) (6.67)

Bagi yang memiliki nilai Bonus dapat segera untuk diserahkan !

Tuesday, March 8, 2011

Ciri-ciri Orang Besar adalah memulai dengan PERUBAHAN

" Perubahan adalah keniscayaan, tidak ada didunia ini yang tetap, karena yang tetap adalah perubahan "


Oleh : Team Dakwatuna

Pagi yang indah selalu dihadirkan Allah SWT untuk kita yang memiliki keterpautan hati dan bisa merasakan betapa besar Cinta-Nya pada hambanya. Mata yang masih bisa melihat Keindahan itu, udara yang masih bisa kita hirup, aliran darah dan denyut nadi yang masih bisa kita rasakan, menunjukkan jika kita masih diberi eksistensi oleh-Nya. Rasulullah SAW yang melihat umatnya dari syurga Firdaus-Nya, mendoakan kita yang tak kenal letih memperjuangkan risalah dakwah untuk kejayaan Islam di Bumi Allah ini. Semoga kelak kita semua dikumpulkan bersama Baginda Rasul dan para keluarga serta sahabat.
Terkadang kita ini terlalu banyak menggunakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk sesuatu di luar diri kita. Juga terlalu banyak energi dan potensi kita untuk memikirkan selain diri kita, baik itu merupakan kesalahan, keburukan, maupun kelalaian. Namun ternyata sikap kita yang kita anggap kebaikan itu tidak efektif untuk memperbaiki yang kita anggap salah. Banyak orang yang menginginkan orang lain berubah, tapi ternyata yang diinginkannya itu tak kunjung terwujud. Kita sering melihat orang yang menginginkan Indonesia berubah. Tapi, pada saat yang sama, ternyata keluarganya ‘babak belur’, di kampus tak disukai, di lingkungan masyarakat tak bermanfaat. Itu namanya terlampau muluk.
Jangankan mengubah Indonesia, mengubah keluarga sendiri saja tidak mampu. Banyak yang menginginkan situasi negara berubah, tapi kenapa merubah sikap adik saja tidak sanggup. Jawabnya adalah: kita tidak pernah punya waktu yang memadai untuk bersungguh-sungguh mengubah diri sendiri. Tentu saja, jawaban ini tidak mutlak benar. Tapi jawaban ini perlu diingat baik-baik. Siapa pun yang bercita-cita besar, rahasianya adalah perubahan diri sendiri. Ingin mengubah Indonesia, caranya adalah ubah saja diri sendiri. Betapapun kuatnya keinginan kita untuk mengubah orang lain, tapi kalau tidak dimulai dari diri sendiri, semua itu menjadi hampa. Setiap keinginan mengubah hanya akan menjadi bahan tertawaan kalau tidak dimulai dari diri sendiri. Orang di sekitar kita akan menyaksikan kesesuaian ucapan dengan tindakan kita.
Boleh jadi orang yang banyak memikirkan diri sendiri itu dinilai egois. Pandangan itu ada benarnya jika kita memikirkan diri sendiri lalu hasilnya juga hanya untuk diri sendiri. Tapi yang dimaksud di sini adalah memikirkan diri sendiri, justru sebagai upaya sadar dan sungguh-sungguh untuk memperbaiki yang lebih luas. Perumpamaan yang lebih jelas untuk pandangan ini adalah seperti kita membangun pondasi untuk membuat rumah. Apalah artinya kita memikirkan dinding, memikirkan genteng, memikirkan tiang yang kokoh, akan tetapi pondasinya tidak pernah kita bangun. Jadi yang merupakan titik kelemahan manusia adalah lemahnya kesungguhan untuk mengubah dirinya, yang diawali dengan keberanian melihat kekurangan diri.
Pemimpin mana pun bakal jatuh terhina manakala tidak punya keberanian mengubah dirinya. Orang sukses mana pun bakal rubuh kalau dia tidak punya keberanian untuk mengubah dirinya. Kata kuncinya adalah keberanian. Berani mengejek itu gampang, berani menghujat itu mudah, tapi, tidak sembarang orang yang berani melihat kekurangan diri sendiri. Ini hanya milik orang-orang yang sukses sejati. Orang yang berani membuka kekurangan orang lain, itu biasa. Orang yang berani membincangkan orang lain, itu tidak istimewa. Sebab itu bisa dilakukan oleh orang yang tidak punya apa-apa sekali pun. Tapi, kalau ada orang yang berani melihat kekurangan diri sendiri, bertanya tentang kekurangan itu secara sistematis, lalu dia buat sistem untuk melihat kekurangan dirinya, inilah calon orang besar.
Mengubah diri dengan sadar, itu juga mengubah orang lain. Walaupun dia tidak berucap sepatah kata pun untuk perubahan itu, perbuatannya sudah menjadi ucapan yang sangat berarti bagi orang lain. Percayalah, kegigihan kita memperbaiki diri, akan membuat orang lain melihat dan merasakannya. Memang pengaruh dari kegigihan mengubah diri sendiri tidak akan spontan dirasakan. Tapi percayalah, itu akan membekas dalam benak orang. Makin lama, bekas itu akan membuat orang simpati dan terdorong untuk juga melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Ini akan terus berimbas, dan akhirnya semakin besar seperti bola salju. Perubahan bergulir semakin besar.
Jadi kalau ada orang yang bertanya tentang sulitnya mengubah keluarga, sulitnya mengubah anak, jawabannya dalam diri orang itu sendiri. Jangan dulu menyalahkan orang lain, ketika mereka tidak mau berubah. Kalau kita sebagai ustadz, atau kyai, jangan banyak menyalahkan santrinya. Tanya dulu diri sendiri. Kalau kita sebagai pemimpin, jangan banyak menyalahkan bawahannya, lihat dulu diri sendiri seperti apa. Kalau kita sebagai pemimpin negara, jangan banyak menyalahkan rakyatnya. Lebih baik para penyelenggara negara gigih memperbaiki diri sehingga bisa menjadi teladan. Insya Allah, walaupun tanpa banyak berkata, dia akan membuat perubahan cepat terasa, jika berani memperbaiki diri. Itu lebih baik dibanding banyak berkata, tapi tanpa keberanian menjadi suri teladan. Jangan terlalu banyak bicara. Lebih baik bersungguh-sungguh memperbaiki diri sendiri. Jadikan perkataan makin halus, sikap makin mulia, etos kerja makin sungguh-sungguh, ibadah kian tangguh. Ini akan disaksikan orang.
Membicarakan dalil itu suatu kebaikan. Tapi pembicaraan itu akan menjadi bumerang ketika perilaku kita tidak sesuai dengan dalil yang dibicarakan. Jauh lebih utama orang yang tidak berbicara dalil, tapi berbuat sesuai dalil. Walaupun tidak dikatakan, dirinya sudah menjadi bukti dalil tersebut. Mudah-mudahan, kita bisa menjadi orang yang sadar bahwa kesuksesan diawali dari keberanian melihat kekurangan diri sendiri. Jadi teringat kutipan kata bijak dari sebuah buku seperti ini:
Jadilah kau sedemikian kuat sehingga tidak ada yang dapat mengganggu kedamaian pikiranmu
Lihatlah sisi yang menyenangkan dari setiap hal
Senyumlah pada setiap orang
Gunakanlah waktumu sebanyak mungkin untuk meningkatkan kemampuanmu sehingga kau tak punya waktu lagi untuk mengkritik orang lain
Jadilah kau terlalu besar untuk khawatir dan terlalu mulia untuk meluapkan kemarahan
Satu-satunya tempat dimana kita dapat memperoleh keberhasilan tanpa kerja keras adalah hanya dalam kamus.
Di awal tahun, awal bulan dan awal minggu (Jum’at adalah awal minggu bagi umat Islam), ayo kita semua mulai memperbaiki diri. Suatu karya besar selalu diciptakan oleh orang-orang yang berfikir besar. Namun perubahan besar pasti dimulai dari satu langkah kecil, dan itu dimulai dari diri kita masing-masing.
Wallahualam bishowab

Wednesday, March 2, 2011

KUNCI JAWABAN BAHASA INDONESIA ERLANGGA

SIMULASI UN BAHASA INDONESIA SMA
PROGRAM IPA-IPS

TO-1
1. B
2. C
3. A
4. D
5. E
6. E
7. B
8. A
9. D
10. A
11. B
12. D
13. C
14. E
15. A
16. A
17. D
18. B
19. E
20. D
21. C
22. A
23. B
24. D
25. E
26. A
27. C
28. B
29. E
30. D
31. B
32. B
33. A
34. E
35. C
36. D
37. E
38. A
39. B
40. C
41. E
42. B
43. A
44. B
45. D
46. D
47. A
48. C
49. E
50. B


TO-2

1. C
2. D
3. A
4. B
5. E
6. B
7. D
8. A
9. E
10. C
11. A
12. C
13. B
14. E
15. D
16. B
17. C
18. A
19. D
20. B
21. A
22. C
23. B
24. E
25. A
26. D
27. E
28. A
29. E
30. A
31. A
32. B
33. B
34. D
35. E
36. A
37. C
38. D
39. B
40. D
41. A
42. E
43. C
44. B
45. D
46. A
47. D
48. E
49. C
50. C


TO-3

1. A
2. C
3. A
4. B
5. E
6. C
7. E
8. A
9. E
10. B
11. A
12. C
13. E
14. C
15. D
16. D
17. A
18. C
19. B
20. C
21. A
22. B
23. C
24. A
25. D
26. E
27. A
28. B
29. E
30. A
31. C
32. B
33. A
34. D
35. E
36. A
37. A
38. D
39. C
40. C
41. B
42. E
43. A
44. B
45. A
46. E
47. C
48. E
49. E
50. A


TO-4


1. C
2. A
3. A
4. D
5. D
6. E
7. B
8. C
9. A
10. D
11. E
12. C
13. A
14. D
15. B
16. A
17. D
18. D
19. B
20. E
21. B
22. A
23. C
24. D
25. E
26. A
27. C
28. B
29. E
30. D
31. E
32. A
33. B
34. D
35. C
36. A
37. E
38. B
39.
40. C
41. D
42. A
43. D
44. C
45. A
46. E
47. C
48. D
49. B
50. C
51. A


TO-5

1. B
2. E
3. A
4. A
5. D
6. E
7. C
8. A
9. E
10. C
11. D
12. A
13. D
14. C
15. B
16. B
17. A
18. D
19. B
20. A
21. D
22. A
23. E
24. C
25. B
26. A
27. E
28. C
29. A
30. C
31. C
32. E
33. B
34. D
35. A
36. D
37. C
38. A
39. E
40. B
41. A
42. C
43. D
44. A
45. E
46. B
47. C
48. B
49. A
50. D

KUNCI JAWABAN KIMIA ERLANGGA

KUNCI JAWABAN
SIMULASI UN KIMIA SMA/MA

TO-1
1. B
2. C
3. B
4. E
5. E
6. A
7. C
8. E
9. E
10. A
11. B
12. B
13. C
14. A
15. D
16. B
17. D
18. C
19. C
20. B
21. B
22. A
23. C
24. B
25. B
26. A
27. D
28. C
29. D
30. B
31. C
32. B
33. D
34. A
35. C
36. D
37. D
38. E
39. B
40. B



TO-2

1. E
2. D
3. B
4. C
5. B
6. C
7. C
8. D
9. C
10. B


11. C
12. A
13. A
14. E
15. B
16. A
17. B
18. A
19. B
20. D
21. C
22. D
23. A
24. C
25. C
26. D
27. C
28. B
29. B
30. C
31. A
32. E
33. D
34. E
35. D
36. B
37. C
38. A
39. E
40. C


TO-3

1. E
2. D
3. E
4. A
5. C
6. B
7. D
8. C
9. A
10. C
11. D
12. D
13. B
14. D
15. E
16. C
17. A
18. B
19. D
20. C
21. C
22. B
23. C
24. C
25. B
26. B
27. D
28. B
29. E
30. D
31. E
32. C
33. B
34. C
35. A
36. B
37. C
38. D
39. D
40. C



TO-4

1. C
2. B
3. D
4. E
5. E
6. E
7. B
8. D
9. E
10. E
11. A
12. D
13. A
14. E
15. E
16. D
17. C
18. D
19. C
20. B
21. B
22. E
23. E
24. B
25. A
26. B
27. B
28. D
29. E
30. A
31. A
32. B
33. A
34. D
35. B
36. E
37. B
38. B
39. B
40. B



TO-5

1. A
2. D
3. C
4. D
5. A
6. D
7. E
8. D
9. C
10. C
11. B
12. A
13. A
14. B
15. B
16. E
17. B
18. E
19. D
20. C
21. E
22. B
23. B
24. A
25. A
26. D
27. A
28. C
29. D
30. E
31. B
32. B
33. B
34. D
35. A
36. C
37. D
38. A
39. D
40. C

KUNCI FISIKA SIMULASI ERLANGGA

KUNCI JAWABAN

TO-1
1. C
2. B
3. E
4. A
5. E
6. D
7. D
8. E
9. C
10. A
11. B
12. C
13. D
14. B
15. B
16. A
17. A
18. D
19. E
20. E
21. B
22. D
23. C
24. C
25. B
26. E
27. D
28. D
29. C
30. A
31. C
32. E
33. B
34. D
35. A
36. A
37. A
38. C
39. E
40. B





TO-2
1. D
2. D
3. C
4. E
5. A
6. B
7. E
8. B
9. E
10. A
11. D
12. E
13. E
14. C
15. A
16. A
17. E
18. D
19. B
20. A
21. A
22. B
23. A
24. B
25. B
26. C
27. C
28. D
29. D
30. E
31. C
32. E
33. B
34. C
35. C
36. A
37. A
38. B
39. E
40. D


TO-3
1. A
2. A
3. C
4. C
5. E
6. B
7. D
8. E
9. D
10. B
11. E
12. C
13. D
14. C
15. A
16. B
17. A
18. E
19. E
20. C
21. A
22. D
23. D
24. C
25. B
26. B
27. B
28. B
29. A
30. D
31. A
32. E
33. E
34. D
35. A
36. B
37. B
38. D
39. E
40. A


TO-4
1. A
2. B
3. B
4. C
5. A
6. E
7. E
8. A
9. A
10. A
11. D
12. E
13. B
14. E
15. C
16. B
17. C
18. B
19. A
20. A
21. B
22. B
23. C
24. C
25. B
26. D
27. C
28. C
29. A
30. B
31. D
32. B
33. D
34. C
35. B
36. A
37. D
38. C
39. C
40. E


TO-5

1. B
2. A
3. B
4. E
5. D
6. E
7. B
8. D
9. B
10. E
11. C
12. C
13. C
14. B
15. C
16. E
17. C
18. D
19. B
20. B
21. A
22. E
23. E
24. D
25. C
26. B
27. C
28. B
29. A
30. D
31. E
32. C
33. C
34. C
35. D
36. D
37. C
38. E
39. C
40. D
KUNCI JAWABAN
SIMULASI UN MATEMATIKA SMA - ERLANGGA
PROGRAM IPA

TO-1

1. B
2. C
3. B
4. B
5. E
6. C
7. C
8. D
9. A
10. B
11. A
12. D
13. A
14. B
15. A
16. E
17. C
18. D
19. B
20. D
21. C
22. B
23. A
24. E
25. C
26. A
27. E
28. C
29. E
30. B
31. D
32. A
33. D
34. B
35. C
36. C
37. D
38. B
39. A
40. C


TO-2

1. D
2. D
3. B
4. B
5. B
6. B
7. A
8. C
9. D
10. D
11. A
12. A
13. C
14. C
15. B
16. D
17. D
18. D
19. A
20. D
21. D
22. E
23. E
24. D
25. E
26. D
27. E
28. A
29. B
30. A
31. B
32. A
33. C
34. B
35. C
36. B
37. E
38. B
39. B
40. C

TO-3

1. D
2. D
3. D
4. D
5. D
6. C
7. E
8. B
9. A
10. B
11. C
12. B
13. C
14. D
15. E
16. C
17. B
18. C
19. C
20. D
21. C
22. A
23. D
24. D
25. C
26. D
27. B
28. E
29. B
30. C
31. D
32. B
33. C
34. C
35. B
36. B
37. E
38. E
39. D
40. A

T0-4
1. C
2. D
3. B
4. D
5. A
6. A
7. C
8. B
9. C
10. B
11. A
12. D
13. B
14. E
15. C
16. C
17. C
18. E
19. E
20. A
21. B
22. D
23. A
24. C
25. E
26. D
27. C
28. E
29. C
30. C
31. A
32. E
33. B
34. A
35. D
36. B
37. A
38. C
39. C
40. D


T0-5

1. E
2. B
3. A
4. A
5. D
6. C
7. B
8. C
9. C
10. E
11. B
12. C
13. E
14. C
15. B
16. B
17. D
18. D
19. D
20. D
21. C
22. A
23. D
24. D
25. B
26. B
27. E
28. E
29. D
30. A
31. E
32. D
33. B
34. D
35. C
36. D
37. E
38. C
39. D
40. D

Tuesday, March 1, 2011

KUNCI TO UN 2011 Matematika dari GUNADARMA

Soal TYPE A
1.B 11. C 21. B 31. B
2.D 12. C 22. D 32. D
3.C 13. A 23. B 33. D
4.C 14. D 24. E 34. A
5.E 15. A 25. B 35. E
6.C 16. C 26. A 36. C
7.A 17. A 27. D 37. E
8.C 18. C 28. E 38. D
9.B 19. E 29. D 39. A
10.A 20. E 30. A 40. A

Soal TYPE B

1.B 11. B 21. D 31. C
2.D 12. C 22. B 32. D
3.C 13. E 23. C 33. A
4.C 14. E 24. C 34. E
5.D 15. D 25. A 35. E
6.E 16. A 26. B 36. D
7.B 17. D 27. C 37. C
8.A 18. E 28. C 38. D
9.D 19. E 29. E 39. D
10.A 20. A 30. D 40. E