Ahlan wa Sahlan

" Selamat Datang di Blog Manto Abu Ihsan,...Silahkan kunjungi juga ke www.mantoakg.alazka.org

Manto Abu Ihsan " Hadir untuk perubahan"

Manto Abu Ihsan " Hadir untuk perubahan"
H.Sumanto, M.Pd : " Siap membantu dalam kegiatan Motivation Building, Spiritual Power, Get Big Spirit and Character Building."

Tuesday, September 20, 2011

Renungan "Perumpamaan Dunia"

Di hutan belantara ada seorang pencari kayu sedang asyik mengumpulkan kayu, tiba-tiba datang seekor harimau hendak menerkamnya. Tanpa pikir panjang si pencari kayu itupun lari sekencang-kencangnya untuk menyelamatkan diri. Dalam keadaan sangat panik, kakinya terperosok dan ia jatuh kedalam sebuah jurang. Beruntunglah ia masih sempat menggapai akar pohon yang menjuntai lalu menggenggamnya dengan kuat. Sementara ia berpegangan pada akar, sang harimau tetap menunggunya dimulut jurang dengan taringnya yang tajam siap memangsa si pencari kayu kapanpun juga. Tiba-tiba pula datang dua ekor tikus berwarna putih dan hitam yang mengerogoti akar yang sedang digenggam oleh si pencari kayu, sehingga lama kelamaan akar itu menjadi rapuh. Saat bersamaan ia menengok kedasar jurang ternyata disana banyak ular berbisa yang siap menggigit dan memangsanya ketika ia terjatuh. Disaat genting itu ia mendongak karena ada sesuatu yang menetes dari atas kepalanya. Ternyata ada madu yang menetes dari sarang lebah sebuah pohon di atas mulut jurang. Si pencuri kayupun membuka mulutnya dan meminum madu yang menetes ke dalam mulutnya. Karena rasa lapar, ia sangat menikmati madu tersebut sampai-sampai ia lupa akan bahaya yang mengancam disekelilingnya. Hikmah dan Pelajaran Cerita di atas sangat menarik untuk kita jadikan sebuah perumpamaan hidup. Si pencari kayu itu adalah gambaran seorang manusia, harimau adalah kematian yang selalu mengejarnya kapanpun dan dimanapun. Akar pohon adalah ibarat umur manusia yang selalu berkurang digerogoti oleh tikus putih (waktu siang) dan tikus hitam (waktu malam). Umur manusia selalu berkurang tapi amal kebaikan tidak bertambah, justru perbuatan dosa semakin ditumpuk menggunung tinggi. Sementara ular-ular berbisa di dasar jurang ibarat siksaan dan azab yang telah disediakan Allah bagi manusia pendosa. Azab kubur menunggu manusia jika ia tidak bisa menjawab pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir. Siksaan selanjutnya adalah api neraka jahannam yang menyala-nyala, yang panasnya seribu kali panasnya api dunia. Sedangkan tetesan madu adalah kenikmatan dunia yang hanya secuil tapi banyak melenakan manusia. Banyak manusia yang lupa tujuan hidupnya bahkan lupa terhadap Penciptanya hanya gara-gara mengejar kesenangan dunia yang sedikit. Padahal balasan disisi Allah lebih baik dan lebih kekal. Di tengah situasi seperti demikian, adakah yang bisa menyelamatkan manusia selain iman kepada Allah? Hanya iman yang menyelamatkan nabi Nuh alaihissalam dari bencana air bah. Iman pula yang menyela-matkan nabi Musa alaihissalam dan pengikut-nya dari kejaran pasukan Fir’aun. Kekuatan iman mampu membedakan mana kaca, mana permata. Mana dunia, dan mana akhirat. Orang beriman tidak mungkin memilih yang fana.

Thursday, September 15, 2011

Ini Tentang Matematika Allah…

dakwatuna.com - Bermula dari postingan seorang ibu bekerja yang juga moderator sebuah page parenting di Facebook. Ibu ini bercerita jika bangun sebelum subuh, kemudian shalat tahajjud, membaca Al-Qur’an dan doa ma’tsurat ia merasa memiliki energi yang luar biasa untuk menjalankan aktivitas domestik dan publiknya seharian tanpa lelah. Setelah postingan itu banyak memberyang bertanya apa itu doa ma’tsurat. Karena banyak yang tidak tahu, si ibu terniat untuk membagikan buku doa ma’tsurat kepada member page tersebut hitung-hitung sebagai ungkapan rasa syukur 8 tahun pernikahannya. Setelah mendapat honor mengajar pasca sarjana di sebuah perguruan tinggi, si ibu membeli 3 kodi (60) buku doa ma’tsurat untuk dikirim ke seluruh wilayah Indonesia.

Si ibu mungkin mengeluarkan uang beberapa ratus ribu untuk membeli buku doa ma’tsurat, amplop dan ongkos kirim. Tapi usahanya untuk menyebar kebaikan tentu menjadi catatan tersendiri bagi Allah SWT. Tidak akan miskin orang yang bersedekah, tidak akan berkurang harta dan ilmu yang kita berikan kepada orang lain. Jika kita memberi 1 dari 2 harta yang kita miliki (2-1) dalam matematika manusia maka harta kita akan tinggal 1 bahkan bisa habis jika kita kurangi satu lagi. Tapi tidak bagi Allah, 2-1 bisa jadi 10.

Itu yang terjadi pada ibu moderator sebuah page parenting di Facebook tadi. Walau buku doa ma’tsurat belum dia kirimkan tapi Allah SWT telah mengganti puluhan kali lipat dari uang yang ia keluarkan. Siang itu dia dipanggil bagian keuangan tempat dia bekerja. Dia di suruh menandatangani kwitansi rapelan kenaikan gaji 5 bulan yang totalnya jutaan. Tentu saja si ibu terkejut karena dia tidak pernah menyangka akan mendapatkan kenaikan gaji. Dan yang paling mengharukan setelah penyesuaian gaji walaupun paling muda tetapi sekarang gajinya paling tinggi karena pendidikannya juga paling tinggi di tempat kerjanya itu.

Luar biasa! Tidak akan miskin orang yang suka berbagi. Bahkan sebaliknya Allah akan menjadikan kita kaya. Tidak saja kaya hati, tapi juga kaya materi…..!!!